MUI Serukan Salat Gaib Seluruh Masjid di Indonesia untuk BJ Habibie
By Admin
nusakini.com - Jakarta - Diketahui, Presiden Republik Indonesia ke -3 B.J. Habibie, meninggal dunia dalam usia 83 tahun pukul 18.05 di RSPAD Gatot Subroto di Jakarta pada Rabu. Menurut putranya, Thareq Kemal Habibie, dia berpulang karena faktor usia. Habibie yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936 itu wafat akibat masalah pada jantungnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nadjamuddin Ramly mengimbau masyarakat dan pengurus MUI hingga tingkat kecamatan dapat melaksanakan salat gaib untuk almarhum Profesor Doktor Bacharuddin Jusuf (B.J) Habibie.
“Lusa, usai salat Jumat (13/9/2019) dapat melakukan salat gaib di seluruh masjid di Indonesia untuk mendoakan beliau almarhum BJ Habibie,” kata Najamuddin dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (11/9/2019) malam.
Nadjamuddin juga mengatakan MUI turut berduka cita, semoga Allah SWT mengampuni dan memaafkan dosa-dosa beliau, memberikan rahmat dan kesejahteraan serta memperoleh husnul khatimah, dilapangkan kuburnya dan ditempatkan di surga.
Senada dengan wakil sekjen MUI, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyerukan umat Islam melaksanakan salat Gaib untuk mendoakan mendiang presiden ke-3 RI B.J. Habibie.
"Kepada umat Islam, saya serukan untuk memanjatkan doa ke hadirat Allah, dan khususnya yang berada di daerah-daerah pelosok desa untuk menunaikan salat Gaib," kata Din Syamsudin saat bertakziah di kediaman Habibie, Jakarta, Rabu (11/9/2019) malam.
Din Syamsuddin juga mengapresiasi pemerintah yang menyerukan untuk mengibarkan bendera setengah tiang untuk mengenang jasa-jasa mendiang Habibie.
"Maka, sangat tepat kalau pemerintah sudah mengumumkan dan menyerukan sesuai dengan protokol kenegaraan sebagai tanda dukacita kita untuk mengibarkan bendera setengah tiang," katanya.
Menurut Din Syamsuddin, pengibaran bendera setengah tiang, mempunyai makna simbolik sebagai duka bangsa dan duka nasional.
"Semoga peran-peran selama hidupnya menjadi amal jariyah yang akan diganjar oleh Allah Swt.," pungkasnya. (Rajendra)